Shalat Tahajjud merupakan salah satu shalat sunnah yang sangat diutamakan dan dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Bahkan,menurut penjelasan beberapa hadits shahih, beliau tidak pernah meninggalkan shalat sunnah ini hingga beliau wafat. Keutamaan shalat yang juga biasa disebut shalat lail (malam) ini dianggap sebagai shalat yang paling utama setelah shalat fardhu.
Hal tersebut didasarkan pada sabda Rasulullah Saw. berikut:
“Shalat sunnah yang utama setelah shalat fardhu adalah shalat Tahajjud.”(HR. Abu Dawud).
Sementara itu,dalam al-Qur’an,Allah Swt. berfirman:
“Dan, pada sebagian malam hari, bersembahyang Tahajjudlah kami sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
(QS.al-Israa’[17]:79)
Berdasarkan kedua dalil tersebut, kita bisa mengetahui bahwa shalat Tahajjud merupakan ibadah sunnah yang luar biasa dan memiliki kedudukan istimewa dalam islam.
Berikut adalah beberapa tata cara melaksanakan shalat Tahajjud:
Ushallii sunnatat tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa
“Aku niat shalat sunnat Tahajjud karena Allah Ta’ala.”
Kabiiraw wal hamdu lillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukrataw wa ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawati wal ardha haniifam muslimaw wa maa ana minal musyrikin. Inna shalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaatii lillaahi rabbil ‘alaamiin. Laa syariika lahu wa bidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin.
“Allah Maha Besar lagi Maha Sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore.aku menghadapkan muka hariku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan berserah diri dan akutidak termasuk dari golongan orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya ,shalatku, ibadahku,hidupku,dan matiku hanya bagi Allah semata, Tuhan penguasa semesta alah, tiada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya. Dan, aku termasuk dalam golongan orang-orang muslim.”
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn. ar-raḥmānir-raḥīm. māliki yaumid-dīn. iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn. ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
Qul yaa ayyuhal Kaafiruun.Laa ‘budu ma ta’buduun. Wa la antum aabiduna maa ‘a’bud. Wa laa ana aabiduun maa abadtum. Wa laa antum aabiduuna maa a’bud. Lakum dinukum waliyadiin.
“Katakanlah,Hai orang-orang kafir,aku tidak akan menyembah apapun yang kamu sembah.dan,kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan, aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.Untukmu agamamu,dan untukkulah, agamaku.”
Untuk rakaat kedua, bisa membaca surat al-Ikhlas:
Qul huwallahu ahad. Allahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakullahuu kufuwan ahad.
“Katakanlah, Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.Dia tiada beranak dan tidak puladiperanakkan.Dan,tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bihamdih (3x)
“Maha Suci Tuhan Yang Maha Agung dan aku memuji kepada-Nya.”
Sami’ allaahu liman hamidah.
“Allah mendengar orang-orang yang memuji-Nya.”
Ketika posisi badan berdiri tegak (i’tidal), dilanjutkan membaca:
Rabbanaa lakal hamdu mil-us samaawati wa mil-ul ardhi wa mil-u maa syi’ta min syai’im ba’du.
“Ya Allah Tuhan kami,segala puji bagi-Mu, sepenuh langit dan bumi,dan sepenuh barang yang engkau kehendaki sesudah itu.”
Subhaana rabbiyal a’laa wa bihamdih (3x)
“Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi dan aku memuji kepada-Nya.”
Rabbigfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii, wa’aafinii, wa’fu ‘annii.
“Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekuranganku dan angkatlah derajatku dan berikanlah rezeki kepadaku, dan berikanlah aku petunjuk, dan berikanlah aku kesehatan, dan berikanlah ampunan kepadaku.”
Attahiyatul mubarakatus solawatut taiyibatu laillah. Assalamu’alaika aiyuhan nabiyu warahmatullayhi wabarakatuh. Assalamu’alaina wa’la ‘ibadillahis salihin. Asyahadu alla illaha illallah. Wa’asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Allahumma shalli‘ala sayyidinaa Muhammad.
“Segala penghormatan yang berkat solat yang baik adalah untuk Allah. Sejahtera atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkatannya. Sejahtera ke atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh. Aku naik saksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku naik saksi bahawasanya Muhammad itu adalah pesuruh Allah. Ya Tuhan kami, selawatkanlah ke atas Nabi Muhammad.”
Bacaan Shalawatnya adalah:
Wa ‘alaa aali wayyidinaa muhammad
“dan, limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad.”
Selain itu, kita juga disunnahkan membaca shalawat ibrahimiah seperti berikut:
Kamaa Shallaita Alaa Ibroohiim Wa Alaa Aali Ibroohiim. Wabaarik’Alaa Muhammad Wa Alaa Aali Muhammad. Kamaa Baarakta Alaa Ibroohiim Wa Alaa Aali Ibraahiim Fil’Aalamiina Innaka Hamiidum Majiid.
“Sebagai mana Engkau pernah memberi kan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana engkau telah memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Bahwasa nya engkau tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia diseluruh alam.”
Assalaamu’alaikum wa rahmatullaah.
“keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.”
Allaahumma lakal hamdu, anta qayyimus samaawaati wal ardhi wa mam riihinna, wa anta nuurus samaawaati wal ardhi,wa mam fiihinna,wa lakal hamdu, anta qayyimus samaawaati wal ardhi, wa man fiihinna, wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa’duka haqqun, wa qauluka haqqu, wa liqaa-uka haqqun, wal jannatu haqqun, wan naaru haqqun, was saa’atu haqqun, wan nabiyyuna haqqun, wa muhammadun haqqun. Allaahumma laka aslamtu, wa alaika tawakkaltu, wa bika aamantu, wa ilaika anabtu,wa bika khashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfirlii ma qaddamtu, wa maa akh-khartu, wa maa asrartu, wa maa a’lantu, antal muqaddimu, wa antal mu-akhkhiru. Laa ilaaha illaa anta, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil aliyyil azhiim. Rabbi adkhilnii mudkhala shidqin, wa akhrijnii mukhraja shidqin, waj’allii mil ladunka sulthanan nashiiraa. Allaahummaj’al fii qalbii nuuran, waj’al fii basharii nuuran, waj’al fii lisaanii nuuran, waj’al fii sam’ii nuuran, wa min amaanii nuuran, wa miy yamiinii nuuran, wa miy yasaarii nuuran. Allahumma a’thinii nuuran.
Kisah Banjir Nabi Nuh AS. Allah SWT telahberfirman di dalam Al Qur'an surat Al-Ankabut ayat…
Generasi-Generasi Masa Lampau Disebut Dalam Al Qur'an. Allah SWTberfirman di dalam Al Qur'an Surat Ay-Taubah…
TIPS MENGELOLA OTAK & EMOSI KITA Agar Rumah Tangga Harmonis, Anak-anak Jadi Sholeh. Fakta-fakta otak…
Tips Berdamai Dengan Masalah: Membuka Sudut Pandang Baru Atas Masalah Agar Hati Menjadi Kokoh dan…
The Law of Attraction Membangun Sudut Pandang Baru Terhadap Masalah - Membuka Pintu Rezeki Langit…
Inilah Dzikir dan Doa Menjelang Tidur Bila Sedang Dirundung Masalah | Pakde Djon - Ikhtiar…